Dalam dunia farmasi, ada banyak sekali
jenis – jenis dan bentuk obat – obatan yang bisa anda temukan. Masing – masing
jenis obat tersebut memiliki fungsi yang berbeda beda satu sama lain. Ketika
anda sedang mengalami atau menderita suatu penyakit, otomatis anda pasti pernah
memakan atau meminum obat atau bagi anda yang ingin menjaga kesuburan tubuh
maka obat herbal menjadi solusinya. Bentuk obat yang biasa anda minum bisa
berbentuk kapsul, tablet, cairan ataupun dalam bentuk yang lainnya. Obat –
obatan ini sebenarnya bukan hanya bisa dikonsumsi dengan cara dimakan atau
diminum, tapi ada juga obat yang tidak boleh dimakan ataupun diminum.
Jenis obat seperti ini biasanya adalah obat
luar atau obat yang digunakan untuk mengobati sakit yang berada di luar organ
dalam tubuh. Agar pengetahuan anda tentang informasi obat yang berlaku dan
beredar di masyarakat semakin bertambah, maka sangat penting bagi anda untuk
mengetahui jenis – jenis obat dan bentuk – bentuk obat tersebut. Berikut ini
adalah penjelasannya:
JENIS – JENIS OBAT
Banyaknya jenis penyakit yang bermunculan
di masyarakat tentu menjadi salah satu faktor penyebab banyaknya jenis – jenis
obat yang diciptakan. Obat sengaja diciptakan memang untuk sebuah tujuan, yaitu
: pengobatan suatu penyakit. Tingkat bahaya dari setiap penyakit pasti tidak
sama. Sehingga untuk melakukan tindakan pengobatannya juga membutuhkan obat
yang tepat. Setuju nggak? Misalnya: untuk mengobati luka dalam, anda memerlukan
jenis obat yang bisa dimasukkan ke dalam tubuh, sedangkan untuk mengobati luka
luar (luka yang terlihat di permukaan), maka anda memerlukan jenis obat yang
memang dikhususkan untuk itu.
1. Obat Tablet
Jenis obat tablet ini adalah bahan obat
yang dipadatkan tanpa bahan tambahan (murni bahan obat). Obat berbentuk tablet
ini pemakaiannya adalah dengan cara dimakan atau diminum. Jenis obat berbentuk
tablet ini terbagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
– Tablet Kempa
Jenis obat berbentuk tablet yang paling
banyak digunakan oleh masyarakat. Obat berbentuk tablet ini dibuat sesuai
dengan bentuk cetakannya dan memiliki ukuran yang sangat bervariasi.
– Tablet Hipodermik
Jenis obat tablet hipodermik ini adalah
obat tablet yang mudah larut di dalam air. Proses pelarutannya juga terjadi
secara sempurna.
– Tablet Effervescent
Jenis obat tablet effervescent ini memang
sengaja dibuat agar mudah larut di dalam air. Penggunaan jenis tablet ini
adalah dengan melarutkannya dahulu didalam air sebelum diminum. Tablet
Effervescent ini tidak boleh langsung anda telan atau dimakan sebelum
dilarutkan dalam air.
– Tablet Kunyah
Obat berbentuk tablet yang satu ini
penggunaan dilakukan dengan cara dikunyah. Biasanya, jenis obat tablet seperti
ini memiliki rasa yang lebih enak dibandingkan dengan obat – obat yang lainnya,
karena pemakaiannya yang harus langsung dimakan atau dikunyah.
2. Obat Berbentuk Serbuk (Pulvis)
Jenis obat ini adalah obat berbentuk serbuk
yang merupakan campuran dari bahan kimia atau obat, yang biasanya digunakan
untuk pemakaian atau pengobatan luar. Jenis obat yang satu ini memiliki
karakteristik homogen dan kering, serta homogenisitasnya dipengaruhi oleh
ukuran partikel dan densitasnya atau berat jenisnya. Obat jenis ini juga
memiliki derajat kehalusan tertentu.
Obat berbentuk serbuk ini memiliki
keuntungan / kelebihan seperti :
– Campuran obat dan bahan obat sesuai
kebutuhan
– Dosisnya lebih tepat, lebih stabil dari
jenis obat larutan
– Bersifat disolusi atau cepat larut di
dalam tubuh
– Tidak memerlukan banyak bahan tambahan
3. Obat Berbentuk Pil
Jenis obat berbentuk pil ini adalah bentuk
obat yang berbentuk bundar (bulat) padat kecil yang mengandung bahan atau zat
obat. Pemakaian obat ini dilakukan dengan cara dimakan atau diminum. Bobot pil
idealnya adalah berkisar antara 100 – 150 mg, biasanya sih bobot rata – ratanya
adalah 120 mg, namun karena suatu hal, bobot tersebut sering tidak terpenuhi.
4. Obat Berbentuk Kapsul
Obat jenis kapsul ini terdiri dari bahan
obat yang dibungkus dengan bahan padat, yang mudah larut. Bahan pembungkus ini
sangat berguna agar obat mudah ditelan, menghindari bau dan rasa yang tidak
enak dari obat, serta menghindari kontak langsung dengan sinar matahari. Obat
bentuk kapsul ini umumnya berbentuk bulat panjang dengan pangkal dan ujungnya
yang tumpul.
Akan tetapi beberapa pabrik membuat obat
kapsul dengan bentuk khusus, misal ujungnya lebih runcing atau rata. Kapsul ini
juga dapat mengandung zat warna yang aman atau zat warna dari berbagai oksida
besi, bahan opak seperti titanium dioksida, bahan pendispersi, bahan pengeras
seperti sukrosa dan pengawet. Biasanya bahan ini mengandung antara 10 – 15 %
air.
5. Obat berbentuk kaplet
Jenis obat kaplet ini merupakan jenis obat
yang bentuknya penggabungan dari bentuk tablet dan kapsul. Kaplet ini tidak
memakai pembungkus sebagaimana halnya obat berbentuk tablet pada umumnya, namun
bentuk fisiknya menyerupai kapsul.
Selain bentuknya yang lebih menarik, bentuk
ini juga berfungsi untuk melindungi obat dari pengaruh kelembapan udara atau
untuk melindungi obat dari keasaman lambung. Kaplet pun merupakan obat padat
yang dibuat secara kempa cetak sehingga bentuknya menjadi oval seperti kapsul.
6. Obat Berbentuk Larutan
Obat jenis ini adalah obat yang bentuknya
berupa larutan, yang dapat larut di dalam air, pemakaian obat jenis ini ada yang
diminum dan ada juga untuk obat luar (seperti obat kulit). Jenis obat berbentuk
larutan ini memiliki keuntungan, seperti:
– Merupakan campuran homogen
– Dosis mudah diubah – ubah dalam
pembuatannya.
– Dapat diberikan dalam bentuk larutan yang
encer, sedangkan kapsul dan tablet sulit diencerkan.
– Kerja awal obat lebih cepat karena obat
cepat terabsorpsi.
– Mudah diberi pemanis, pengaroma dan warna
dan hal ini cocok untuk pemberian obat pada anak-anak.
– Untuk pemakaian luar bentuk larutan mudah
digunakan.
7. Obat Berbentuk Suspensi
Obat berbentuk suspensi ini pemakaiannya
juga dilarutkan di dalam air. Namun ada bagian yang tidak larut, berupa butiran
– butiran, contoh umumnya adalah vegeta.
8. Obat Berbentuk Extract
Obat jenis ini dihasilkan dari proses extraksi
dari bahan bahan obat – obatan, baik dari hewan ataupun tumbuhan. Obat
berbentuk ekstrak ini merupakan sediaan pekat, yang diperoleh dengan
mengekstraksi zat dari simplisia nabati atau simplisia hewani dengan
menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut
diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga
memenuhi ukuran yang ditetapkan.
9. Obat Berbentuk Salep
Obat ini adalah jenis obat luar, bentuknya
berupa semi padat yang bisa dioleskan pada kulit atau selaput lendir. Bahan
obat jenis salep ini harus larut dan terdispersi pada bahan dasar salep.
10. Obat Berbentuk Suppositoria
Obat jenis ini merupakan sedian padat dalam
berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra.
Padaumumnya jenis obat ini akan meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh.
Penggunaan lokal : memudahkan defekasi
serta mengobati gatal, iritasi, dan inflamasi karena hemoroid.
Penggunaan sistemik : aminofilin dan
teofilin untuk asma, chlorprozamin untuk anti muntah, chloral hydrat untuk
sedatif dan hipnotif, aspirin untuk analgenik antipiretik.
11. Obat Berbentuk Cair Tetes
Obat ini berbentuk cair dengan penggunaan
meneteskan ke bagian yang terkena penyakit. Obat ini biasanya digunakan untuk
obat dalam, tetes mulut, tetes telinga, tetes hidung dan tetes mata
12. Obat Injeksi (suntik)
Istilah injeksi berarti adalah mendorong
sejumlah cairan obat ke dalam tubuh menggunakan jarum suntik. Cara injeksi yang
biasa digunakan oleh dokter, perawat ataupun bidan adalah IM(otot atau
intramuscullar), IV(pembuluh darah atau intravena), SC(jaringan lemak dibawah
kulit atau subcutan) dan ID(lapisan diantara kulit atau intradermal).
Obat jenis ini berbentuk cair
(larutan,emulsi atau suspensi) yang disuntikkan ke tubuh penderita, dengan
tujuan agar kerja obat lebih cepat dan untuk mengobati penderita yang tidak
bisa makan obat melalui mulut.
Jenis obat dan bentuk obat yang sudah
dijelaskan di atas tergantung dari kebutuhan dan penyakit yang diderita
seseorang. Hal penting yang perlu anda ingat adalah jangan meminum dan memakan
obat sembarangan, perhatikan aturan minum dan cara pemakaiannya. Dan yang
paling penting harus berdasarkan resep dokter agartidak terjadi hal – hal yang
tidak diinginkan.
source : www.thepanicchannel.com
terimakasih infonya
BalasHapusMantap aing
BalasHapusMantap aing
BalasHapusMantap aing
BalasHapus