Jumat, 11 Januari 2019

JENIS OBAT SUPPOSITORIA



Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra, umumnya meleleh, melunak, atau melarut pada suhu tubuh atau Suppositoria adalah obat solid (padat) berbentuk peluru yang dirancang untuk dimasukkan ke dalam anus/rektum (suppositoria rektal), vagina (suppositoria vagina) atau uretra (suppositoria uretra). Suppositoria umumnya terbuat dari minyak sayuran solid yang mengandung obat.

Ø  suppositoria vagina
Suppositoria vagina lebih bervariasi dalam bentuk dan biasanya globular oval dan bentuk  kerucut dimodifikasi. Digambarkan dengan bobot sekitar 5 gr, tetapi kebanyakan suppositoria vagina komersil menunjukkan berbagai bobot antara 3 dan 4 gram dan beberapa bobotnya sampai 8 gr.
Suppositoria vagina digunakan terutama untuk efek lokal, walaupun harus tetap diingat bahwa  permukaan epitel mukus dalam saluran vagina terisi dengan sirkulasi jadi obat dapat diabsorpsi dan mempunyai efek sistemik.
Suppositoria Vagina dimaksudkan disisipkan untuk efek lokal dan umumnya sebagai kontrasepsi , antiseptik dalam kebersihan kewanitaan dan sebagai bahan spesifik untuk menghadapi invasi patogen. Umumnya kebanyakan obat yang digunakan adalah nonoxynol-9 untuk kontrapsi dan trichomonas vaginalis untuk menghambat vaginitas karena trichomonas vaginalis,candida (monilia) albinalis. suppositoria vagina dapat juga dibuat melalui proses seperti pembuatan tablet, dimana memanfaatkan laktosa dalam jumlah banyak . Tablet ini dapat disisipkan secara manual atau menggunakan alat penyisip plastik yang spesial. Pencelupan tablet kedalam air memfasilitasi penyisipan. Seringkali serbuk kering seperti asam borat didispersikan kedalam kapsul besar untuk penyisipan kedalam vagina.
Diantara bahan anti-infeksi ditemukan sediaan bahan komersial sediaan vagina seperti nystatin , clotirmazole , butocona zole nitrat , terconazole dan miconazole (anti fungi) dan triple sulfat (tri sulfat),sulfanilamid,povidone lodine , clindamycin fosfat, metronidazole dan ovyletracylcine (anti bakteri)
Ø  suppositoria uretra
Suppositoria uretra yang disebut inserts adalah bentuk yang paling sering digunakan ini adalah batang silinder , berdiameter 3-6 mm, fleksibel cukup untuk dimasukkan. Untuk uretra pria panjangnya 100-150 mm dan untuk wanita 60-75 mm.
Suppositoria Uretra banyak digunakan sebagai antibakteri dan sebagai sediaan anastetik lokal untuk pemeriksaan uretra. Pelabelan dan pengemasan suppositoria pada temperatur kamar tetapi menempatkan suppositoria dalam kulkas untuk memastikan waktu yang cukup untuk penyisipan ini harus selalu dibasahkan.
Ø  suppositoria rectal
Suppositoria rektal biasanya panjangnya sekitar 32 mm (1½ inchi), bentuk silinder dan salah satu atau keduanya runcing. Beberapa suppositoria mempunyai bentuk seperti peluru, torpedo atau jari kecil. Bergantung pada kerapatan dari basis dan zat obat yang ada dalam suppositoria, bobot suppositoria rektal dapat bervariasi. Suppositoria dewasa berkisar antara 2 gr jika lemak coklat yang digunakan sebagai basis suppositoria.
Suppositoria rektal untuk balita dan anak-anak sekitat setengah dari  bobot dan ukuran suppositoria dewasa dan lebih mirip bentuk pensil.
Suppositoria rektal dimaksudkan untuk efek lokal banyak digunakan untuk membesarkan dari sakit pada konstipasi, radiasi, gatal, dan agen inflamasi dengan hemoroid atau dengan kondisi anorektal  lainnya. Suppositoria antihemoroid biasanya mengandung komponen anastetik, vasokontriktor, astrigents, analgesik, dan agen pencegah.
Contoh dan obat yang digunakan secara rektal dalam bentuk suppositoria untuk efek sistemik mengandung terdiri dari :
a.       Prochlorperazine dan chlropromazie untuk pengurangan rasa mual dan muntah digunakan sebagai tranquillizer.
b.      Orymorphone HCL sebagai analgesik narkotik.
c.       Ergotamine tatrat , untuk mengurangi rasa syndrom migrain
d.      Indometasin, sebuah analgesik    antinflamatory dan antipiretik.

Pembuatan supositoria secara umum yaitu bahan dasar supositoria yang digunakan dipilih agar meleleh pada suhu tubuh atau dapat larut dalam bahan dasar, jika perlu dipanaskan. Jika obat sukar larut dalam bahan dasar, harus dibuat serbuk halus. setelah campuran obat dan bahan dasar meleleh atau mencair, tuangkan ke dalam cetakan supositoria kemudian didinginkan.Tujuan dibuat serbuk halus untuk membantu homogenitas zat aktif dengan bahan dasar.Cetakan suppositoria terbuat dari besi yang dilapisi nikel atau logam lainnya, namun ada juga yang terbuat dari plastik. 
Cetakan ini mudah dibuka secara longitudinal untukmengeluarkan supositoria. Untuk mengatasi massa yang hilang karena melekat pada cetakan,supositoria harus dibuat berlebih (±10%), dan sebelum digunakan cetakan harus dibasahi lebih dahulu dengan parafin cair atau minyak lemak, atau spiritus sapotanus (Soft Soap liniment) agar sediaan tidak melekat pada cetakan. Namun, spiritus sapotanus tidak boleh digunakan untuk supositoria yang mengandung garam logam karena akan bereaksi dengan sabunnya dan sebagai pengganti digunakan oleum recini dalam etanol. 
Khusus supositoria dengan bahan dasar PEG dan Tween bahan pelicin cetakan tidak diperlukan, karena bahan dasar tersebut dapat mengerut  sehingga mudah dilepas dari cetakan pada proses pendinginan.

Ø  Dengan tangan
Dengan tangan yaitu dengan cara menggulung basis suppositoria yang telah dicampur homogen danmengandung zat aktif, menjadi bentuk yang dikehendaki. Mula-mula basis diiris,kemudian diaduk dengan bahan-bahan aktif dengan menggunakan mortir dan stamper,sampai diperoleh massa akhir yang homogen dan mudah dibentuk. Kemudian massadigulung menjadi suatu batang silinder dengan garis tengah dan panjang yang dikehendaki.Amilum atau talk dapat mencegah pelekatan pada tangan. Batang silinder dipotong dansalah satu ujungnya diruncingkan.
Ø  Dengan mencetak kompresi
Hal ini dilakukan dengan mengempa parutan massa dingin menjadi suatu bentuk yangdikehendaki. Suatu roda tangan berputar menekan suatu piston pada massa suppositoriayang diisikan dalam silinder, sehingga massa terdorong kedalam cetakan.
Ø  Dengan mencetak
Tuang Pertama-tama bahan basis dilelehkan, sebaiknya diatas penangas air atau penangas uap untuk menghindari pemanasan setempat yang berlebihan, kemudian bahan-bahan aktifdiemulsikan atau disuspensikan kedalamnya. Akhirnya massa dituang kedalam cetakan logam yang telah didinginkan, yang umumnya dilapisi krom atau nikel.

Suppositoria gliserin dan suppositoria gelatin gliserin umumnya dikemas dalam wadahgelas ditutup rapat supaya mencegah perubahan kelembapan dalam isi suppositoria.Suppositoria yang diolah dengan basis oleum cacao biasanya dibungkus terpisah-pisah ataudipisahkan satu sama lainnya pada celah-celah dalam kotak untuk mencegah terjadinyahubungan antar suppositoria tersebut dan mencegah perekatan.
Suppositoria dengan kandungan obat yang sedikit pekat biasanya dibungkus satu per satu dalam bahan tidak tembus cahayaseperti lembaran metal ( alufoil ). Sebenarnya kebanyakan suppositoria yang terdapat  di pasaran  di bungkus dengan  alufoil atau bahan plastic  satu per satu . Beberapa diantaranya dikemas dalam strip  kontinu berisi suppositoria yang dipisahkan dengan merobek lubang-lubang yang terdapat diantara suppositoria tersebut. Suppositoria ini biasa juga dikemas dalam kotak  dorong ( slide box ) atau dalam kotak plastik.Karena suppositoria tidak tahan pengaruh panas, maka perlu menjaga dalam tempat yang dingin.
Suppositoria yang basisnya oleum cacao harus disimpan dalam lemari es.  Suppositoria gelatin gliserin baik sekali bila disimpan di bawah  35ᵒF.   suppositoria dengan basis polietilen glikol mungkin dapat disimpan dalam suhuruangan biasa tanpa pendinginan. Supositoria yang disimpan dalam lingkungan yangkelembaban nisbinya tinggi mungkin akan menarik uap air dan cenderung menjadi seperti sponsebaliknya bila disimpan dalam tempat yang kering sama sekali mungkin akan kehilangan kelembapannya sehingga akan menjadi rapuh.

Ø  Uji Homogenitas
Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah bahan aktif dapat tercampurrata dengan bahan dasar suppositoria atau tidak, jika tidak dapat tercampur maka akanmempengaruhi proses absorbsi dalam tubuh. Obat yang terlepas akan memberikan terapiyang berbeda. Cara menguji homogenitas yaitu dengan cara mengambil 3 titik bagiansuppo (atas-tengah-bawah atau kanan-tengah-kiri) masing-masing bagian diletakkan padakaca objek kemudian diamati dibawah mikroskop, cara selanjutnya dengan mengujikadarnya dapat dilakukan dengan cara titrasi.
Ø  Kesegaman Bentuk
Bentuk suppositoria juga perlu diperhatikan karena jika dari bentuknya tidak sepertisediaan suppositoria pada umunya, maka seseorang yang tidak tahu akan mengira bahwasediaan tersebut bukanlah obat. Untuk itu, bentuk juga sangat mendukung karena akanmemberikan keyakinan pada pasien bahwa sediaa tersebut adalah suppositoria. Selain itu,suppositoria merupakan sediaan padat yang mempunyai bentuk torpedo.
Ø  Uji Waktu Hancur
Uji waktu hancur ini dilakukan untuk mengetahui berapa lama sediaan tersebut dapathancur dalam tubuh. Cara uji waktu hancur dengan dimasukkan dalam air yang di set samadengan suhu tubuh manusia, kemudian pada sediaan yang berbahan dasar PEG 1000 waktuhancurnya ±15 menit, sedangkan untuk oleum cacao dingin 3 menit. Jika melebihi syaratdiatas maka sediaan tersebut belum memenuhi syarat untuk digunakan dalam tubuh.Pengujian menggunakan media air, dikarenakan sebagian besar (± 60%) tubuh manusiamengandung cairan.
Ø  Uji Keseragaman Bobot
Keseragaman bobot dilakukan untuk mengetahui apakah bobot tiap sediaan sudahsama atau belum, jika belum maka perlu dicatat. Keseragaman bobot akan mempengaruhiterhadap kemurnian suatu sediaan karena dikhawatirkan zat lain yang ikut tercampur. Caranya dengan ditimbang seksama sejumlah suppositoria, satu persatu kemudian dihitung berat rata-ratanya. Hitung  jumlah  zat  aktif  dari masing-masing sejumlah suppositoria dengan anggapan zat aktif terdistribusi homogen. Jika terdapat sediaan yang beratnyamelebihi rata-rata maka suppositoria tersebut tidak memenuhi syarat   dalam keseragaman bobot. Karena keseragaman bobot dilakukan untuk mengetahui kandungan yang terdapat dalam masing-masing suppositoria tersebut sama dan dapat memberikan efek terapi yang sama pula.
Ø  Uji Titik Lebur
Uji ini dilakukan sebagai simulasi untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan sediaansupositoria yang dibuat melebur dalam tubuh. Dilakukan dengan cara menyiapkan airdengan suhu ±37°C. Kemudian dimasukkan supositoria ke dalam air dan diamati waktuleburnya. Untuk basis oleum cacao dingin persyaratan leburnya adalah 3 menit, sedangkanuntuk PEG 1000 adalah 15 menit.
Ø  Kerapuhan
Supositoria sebaiknya jangan terlalu lembek maupun terlalu keras yangmenjadikannya sukar meleleh. Untuk uji kerapuhan dapat digunakan uji elastisitas.Supositoria dipotong horizontal. Kemudian ditandai kedua titik pengukuran melalui bagianyang melebar, dengan jarak tidak kurang dari 50% dari lebar bahan yang datar, kemudiandiberi beban seberat 20N (lebih kurang 2kg) dengan cara menggerakkan jari atau batangyang dimasukkan ke dalam tabung.

Waktu pemakaian suppositoria adalah:
1.      Sesudah defactio untuk suppositoria analia
2.      Pada waktu malam hari

Cara pakai suppositoria adalah :
1.      Pertama-tama cucilah tangan terlebih dahulu
2.      Buka bungkus aluminium foil dan lunakkan suppositoria dengan air
3.      Berbaring miring dengan tungkai yang di bawah lurus, dan yang di atas ditekuk
4.      Masukkan suppositoria ke dalam anus dengan menggunakan jari kira-kira 2 cm dan terus berbaring selama 15 menit
5.      Cuci tangan setelah memasukkan suppositoria

Jika suppositoria terlalu lunak untuk dimasukkan, dinginkan obat dalam lemari pendingin selama 30 menit atau direndam dengan air dingin sebelum membuka bungkus aluminium foil.
Suppositoria rektal bertindak secara sistemik, atau sebagia alternatif dari obat-obat oral (misalnya ketika seseorang tidak mampu mengonsumsi obat melalui mulut). Obat ini mudah diserap di dalam rektum karena rektum kaya akan pembuluh darah. Di bawah ini adalah langkah-langkah untuk memasukkan obat suppositoria ke dalam anus (rektum).

            Saran lain dalam penggunaan suppositoria :
Ø  Setelah berada di rektum, obat suppositoria akan mencair dan mungkin saja akan merembes dari dubur Anda. Lebih baik masukkan obat suppositoria sebelum tidur malam hari daripada di siang hari, namun tetap harus sesuai dengan jadawal yang diinstruksikan dokter. Jika Anda memasukkan obat suppositoria di siang hari, ketahuilah bahwa beberapa jenis suppositoria dapat menodai pakaian.
Ø  Simpanlah obat suppositoria di tempat yang sejuk dan terlindung dari cahaya, tapi tidak di dalam kulkas kecuali memang diinstruksikan. Jika diletakkan di tempat yang terlalu hangat, obat suppositoria akan meleleh.
Ø  Selalu jauhkan obat suppositoria dari jangkauan anak-anak.
Ø  Selalu gunakan suppositoria sesuai dengan ketentuan pada label atau seperti yang telah diperintahkan oleh dokter atau apoteker.
Ø  Jangan pernah menggunakan atau memberikan obat suppositoria Anda kepada orang lain, meskipun keduanya memiliki gejala atau penyakit yang sama.
Ø  Jika Anda lupa memasukkan obat suppositoria, segera masukkan di saat Anda ingat, lalu kemudian lakukan sesuai jadwal seperti biasa. Namun jika waktu Anda ingat sudah mendekati waktu pemberian berikutnya, lebih baik tinggalkan.
Ø  Suppositoria dirancang hanya untuk dimasukkan ke dalam rektum dan tidak boleh diminum. Jika tertelan, segera hubungi dokter.
Ø  Jangan gunakan suppositoria yang sudah kadaluarsa. Sebalum menggunakannnya, selalulah lihat tanggal kadaluarsa  pada kemasan

Keuntungan penggunaan suppositoria dibanding penggunaan obat per oral adalah;
Ø  Dapat menghindari terjadinya iritasi obat pada lambung.
Ø  Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan.
Ø  Obat dapat masuk langsung dalam saluran darah dan berakibat obat dapat memberi efek lebih cepat daripada penggunaan obat peroral.Baik, bagi pasien yang mudah muntah atau tidak sadar.
Ø  Menghindari pengrusakan dalam sirkulasi portal.
Ø  Digunakan pada pasien yang tidak dapat menelan.
Ø  Cara yang efektif untuk yang suka muntah.

Kelemahan :
Ø  Tidak nyaman digunakan
Ø  Absorbsi obat sering kali tak teratur atau sulit diramalkan
Ø  Daerah absorpsinya lebih kecil.
Ø  Absorpsi hanya melalui difusi pasif.
Ø  Pemakaian kurang praktis.
Ø  Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang rusak oleh pH di rectum.

MACAM-MACAM OBAT HERBAL DAN KHASIATNYA



Berikut berbagai jenis obat herbal yang bisa Anda gunakan untuk mengobati berbagai penyakit:

1. Temulawak
Temulawak (Curcuma xanthorhiza roxb) yang termasuk dalam keluarga jahe (zingiberaceae), merupakan tanaman obat herbal asli Indonesia. Penyebaran tanaman temulawak banyak tumbuh di Pulau Jawa, Maluku dan Kalimantan.
Karakteristik temulawak tumbuh sebagai semak tanpa batang, mulai dari pangkalnya sudah berupa tangkai daun yang panjang berdiri tegak. Tinggi tanaman antara 2-2,5 milimeter, daunnya panjang bundar seperti daun pisang yang mana pelepah daunnya saling menutup membentuk batang.
Tanaman ini bisa tumbuh subur di dataran rendah dengan ketinggian 750 meter di atas permukaan laut, tanaman ini bisa dipanen setelah 8-12 bulan dengan ciri-ciri daun menguning.
Umbinya akan tumbuh di pangkal batang berwarna kuning gelap atau cokelat muda dengan diameter panjang 15 cm dan 6 cm, baunya harum dan sedikit pahit dan agak pedas.
Temulawak sudah lama digunakan secara turun temurun oleh nenek moyang kita untuk mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung dan pegal-pegal. Namun akhir-akhir ini juga bisa dimanfaatkan untuk menurunkan lemak darah, mencegah penggumpalan darah sebagai antioksidan dan memelihara kesehatan dengan meningkatkan kekebalan tubuh.

2. Kunyit
Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis, tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar hutan atau bekas kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 mdpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India.

Di daerah Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal, dan menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu sebagai bahan obat herbal, bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan dan lain-lain.
Di samping itu rimpang tanaman kunyit itu juga bermanfaat sebagai anti-inflamasi, antioksidan, anti-mikroba, pencegah kanker, anti-tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah.

3. Keji beling
Keji beling atau orang Jawa menyebutnya dengan nama sambang geteh, sementara di tanah pasundan dikenal dengan sebutan remek daging, reundeu beureum, dan orang ternate menyebutnya dengan nama lire. Tumbuhan ini memiliki banyak mineral seperti kalium, kalsium, dan natrium serta unsure mineral lainnya.
Disamping itu juga terdapat asam silikat, tannin, dan glikosida. Kegunaannya sebagai obat disentri, diare (mencret) dan obat batu ginjal serta dapat juga sebagai penurun kolesterol. Daun tanaman ini bisa direbus untuk diminum airnya, juga dapat dimakan sebagai lalapan setiap hari dan bisa dikonsumsi secara teratur.
Daun keji beling juga kerap digunakan untuk mengatasi tubuh gatal kena ulat atau semut hitam, caranya dengan mengoleskan daun keji beling pada bagian yang gatal tersebut. Sementara untuk mengatasi diare (mencret), disentri, seluruh bagian dari tanaman ini direbus, selama lebih kurang setengah jam, kemudian airnya diminum. Prosesnya yang sama untuk mengobati batu ginjal.
Daun keji beling juga dapat mengatasi kencing manis dengan cara dimakan sebagai lalapan secara teratur setiap hari. Demikian pula untuk mengobai penyakit lever (sakit kuning), ambeien (wasir) dan maag dengan cara dimakan secara teratur.

4. Sambiloto
Sambiloto atau Andrographis paniculata, adalah sejenis tanaman obat herbal dari famili Acanthaceae, yang berasal dari India dan Sri Lanka. Sambiloto juga dapat dijumpai di daerah lainnya, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, serta beberapa tempat di benua Amerika.
Genus Andrographis memiliki 28 spesies herba, namun hanya sedikit yang berkhasiat medis, salah satunya adalah Andrographis paniculata (sambiloto). Daun sambiloto banyak mengandung senyawa Andrographolide, yang merupakan senyawa lakton diterpenoid bisiklik.
Senyawa kimia yang rasanya pahit ini pertama kali diisolasi oleh Gorter pada tahun 1911, andrographolide memiliki sifat melindungi hati (hepatoprotektif) dan terbukti mampu melindungi hati dari efek negatif galaktosamin dan parasetamol. Khasiat ini berkaitan erat dengan aktivitas enzim-enzim metabolik tertentu, sambiloto telah lama dikenal memiliki khasiat medis.
Ayurveda adalah salah satu sistem pengobatan India kuno yang mencantumkan sambiloto sebagai obat herbal, dimana sambiloto disebut dengan nama Kalmegh pada Ayurveda. Selain berkhasiat melindungi hati, sambiloto juga dapat menekan pertumbuhan sel kanker. Hal ini disebabkan karena senyawa aktifnya, yakni Andrographolide, menurunkan ekspresi enzim CDK4 (cyclin dependent kinase 4).

5. Tempuyung
Tempuyung atau Sonchus arvensis L termasuk tanaman terna menahun yang biasanya tumbuh di tempat-tempat yang ternaungi, daunnya hijau licin dengan sedikit ungu, tepinya berombak, dan bergerigi tidak beraturan. Di dekat pangkal batang, daun bergerigi itu terpusar membentuk roset dan yang terletak di sebelah atas memeluk batang berselang seling.
Daun berombak memeluk batang inilah yang berkhasiat menghancurkan batu ginjal, di dalam daun tersebut terkandung kalium berkadar cukup tinggi. Kehadiran kalium dari daun tempuyung inilah yang membuat batu ginjal berupa kalsium karbonat tercerai berai, karena kalium akan menyingkirkan kalsium untuk bergabung dengan senyawa karbonat, oksalat, atau urat yang merupakan pembentuk batu ginjal.
Endapan batu ginjal itu akhirnya larut dan hanyut keluar bersama urine, untuk menggunakannya sebagai obat diperlukan lima lembar daun tempuyung segar. Setelah dicuci bersih, daun diasapkan sebentar. Daun tersebut dimakan sebagai lalapan bersama nasi, dalam sehari Anda bisa memakan lalap itu sebanyak tiga kali.

6. Beluntas
Beluntas merupakan tanaman perdu tegak, berkayu, bercabang banyak, dengan tinggi bisa mencapai dua meter. Daun tunggal, bulat bentuk telur, ujung runcing, berbulu halus, daun muda berwarna hijau kekuningan dan setelah tua berwarna hijau pucat serta panjang daun 3,8-6,4 cm. Tumbuh liar di tanah dengan kelembapan tinggi, di beberapa tempat di wilayah Jawa Barat tanaman ini digunakan sebagai tanaman pagar dan pembatas antar-guludan (petak tanah) di perkebunan.
Beberapa daerah di Indonesia menyebut nama beluntas dengan nama yang berbeda seperti baluntas (Madura), luntas (Jawa Tengah), dan lamutasa (Makasar). Secara tradisional daun beluntas digunakan sebagai obat-obatan herbal untuk menghilangkan bau badan, obat turun panas, obat batuk, dan obat diare.
Daun beluntas yang telah direbus sangat baik untuk mengobati sakit kulit, di samping itu daun beluntas juga sering dikonsumsi oleh masyarakat sebagai lalapan. Adanya informasi secara tradisional dari masyarakat yang telah lama memanfaatkan daun beluntas sebagai salah satu tanaman obat herbal mendorong para peneliti untuk mengadakan berbagai penelitian guna membuktikan khasiatnya secara ilmiah.

MANFAAT DAUN KEMANGI BAGI KESEHATAN


Bagi masyarakat Indonesia, daun kemangi lebih dikenal sebagai lalapan. Karena dikenal sebagai lalapan, banyak orang tidak menyangka bahwa banyak manfaat daun kemangi yang bisa didapatkan oleh tubuh.

Manfaat Daun Kemangi
Manfaat daun kemangi yang banyak orang ketahui pun sekadar penggunaannya pada aneka kuliner dan tidak membahas tentang manfaat daun kemangi yang lebih mendalam, misalnya tentang manfaat daun kemangi untuk kesehatan.
Di China, tanaman ini digunakan sebagai obat infeksi, sakit perut, gigitan ular, sengatan serangga, obat deman hingga sebagai obat kanker. Banyak negara lainnya yang juga memanfaatkan daun kemangi sebagi obat tradisional, seperti Yunani, Filipina, Tanzania, Meksiko, dan negara-negara Amerika dan Eropa.
Terlepas dari pembuktian secara ilmiah, kemangi secara empiris telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai macam penyakit, baik di Indonesia ataupun negara-negara lain.


Berikut adalah sembilan manfaat daun kemangi untuk kesehatan, di antaranya:

1. Memelihara kesehatan jantung
Manfaat daun kemangi yang pertama dapat memelihara kesehatan jantung. Daun kemangi kaya akan beta-karoten dan magnesium, mineral penting yang berfungsi menjaga dan memelihara kesehatan jantung. Maka dari itu, selain berolahraga dengan rutin dan menjaga pola makan yang sehat, mengonsumsi kemangi secara berkala juga dipercaya dapat memperkuat jantung Anda.

2. Meningkatkan selera makan
Aroma wangi daun kemangi memang mengundang selera makan. Wajar saja jika banyak orang mengonsumsi daun kemangi sebagai lalapan mentah, campuran pepes, karedok atau trancam. Manfaat kemangi bisa meningkatkan selera makan dan membuat makan menjadi lahap, karena aroma daun kemangi yang khas.

3. Memperkuat masa hidup sperma dan mencegah kemandulan
Selain melezatkan hidangan, daun kemangi mengandung senyawa arginine yang terbukti mampu memperkuat masa hidup sperma sekaligus mencegah kemandulan. Daun kemangi juga mengandung zat yang mampu merangsang terbentuknya hormon androgen dan estrogen. Manfaat kemangi untuk kesehatan reproduksi ini sangat penting bagi pasangan yang berencana untuk memiliki atau menambah keturunan.
Bila ada yang memiliki keluhan ejakulasi, daun kemangi memiliki kandungan zat Eugenol dan Apigenin fenkhona yang dapat membantu membuat ereksi lebih mudah.

4. Menurunkan gula darah
Banyak orang yang tidak tertarik untuk mengonsumsi daun kemangi karena alasan tertentu atau aromanya yang menyengat. Namun, siapa sangka jika salah satu khasiat daun kemangi untuk kesehatan yang lainnya adalah menurunkan gula darah. Kontrol gula darah Anda agar tetap normal dengan mengonsumsi kemangi secara teratur.

5. Mencegah bau mulut dan bau badan
khasiat daun kemangi untuk kesehatan lainnya adalah mencegah bau mulut dan bau badan. Apabila Anda tidak suka dengan baunya jika harus disantap langsung, Anda juga bisa membuat air perasan daun kemangi yang dicampur dengan kunyit dan daun beluntas lalu meminumnya secara rutin setiap hari.

6. Mengobati masalah vagina, nyeri payudara, batu ginjal & albuminaria
John Henry M dalam bukunya berjudul A Dictionary of Practical Material Medical mengatakan, bahwa khasiat kemangi untuk kesehatan adalah dapat mengatasi penyakit diare, gangguan pada vagina, nyeri payudara, hingga mengatasi batu ginjal dan albuminaria.

7. Mengatasi flu, sakit kepala, cacingan, dan sembelit
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Center for New Crops and Plant Products dari Purdue University, khasiat kemangi ampuh mengatasi keluhan flu, diare, sakit kepala, cacingan, sembelit hingga penyakit ginjal.

8. Mengatasi perut kembung, maag, masuk angin dan masalah usus
Masih dari hasil penelitian yang sama, para ahli telah membuktikan manfaat daun kemangi mampu mengobati perut kembung, maag, badan lesu, masuk angin, hingga mengatasi kejang. Aroma dari daun kemangi juga dapat digunakan sebagai obat nyamuk.
Selain itu, manfaat kemangi lainnya adalah mengatasi masalah pencernaan, infeksi usus, muntah, sakit kepala, demam, hingga radang lambung.

9. Sebagai minyak pijat
Manfaat kemangi bisa dijadikan bahan untuk memijat. Daun kemangi bisa disuling karena mengandung minyak atsiri golongan tinggi di mana aroma kemangi akan hilang dalam waktu 24 jam setelah dioleskan ke tubuh. Minyak atsiri tersebut bisa membuat tubuh lebih segar dan meringankan rasa sakit sehingga sangat baik digunakan sebagai minyak pijat aroma.

10. Menyehatkan otak
Penurunan kemampuan kognitif telah menjadi masalah besar bagi para lansia saat ini. Namun, ada penelitian yang menunjukkan bahwa konsumsi daun kemangi sangat membantu dalam mencegah degradasi kognitif. Daun kemangi mengandung mineral seperti mangan, yang diamati untuk meningkatkan aktivitas pemancar elektronik di otak. Aktivitas ini dikaitkan dengan refleks mental. Ramuan ini juga mengandung tembaga, yang dapat membantu merangsang pikiran – meningkatkan fungsinya.
Metabolisme glikosilceramida juga terkait dengan refleks otak. Glycosylceramides juga dikenal sebagai Sphingolipids pada dasarnya adalah molekul yang bertindak sebagai perisai pelindung untuk otak. Perisai ini melindungi otak dari stres radikal bebas dan oksidatif.

11. Anti penuaan
Daun kemangi mengandung banyak antioksidan. Kerusakan radikal bebas pada kulit dan otak bisa menjadi penyebab utama penuaan. Antioksidan dalam herbal akan membantu mengurangi efek dari sel radikal bebas dan mencegah tubuh dan pikiran dari stres oksidatif yang bertahan lama.

12. Mengatasi epilepsi
Khasiat daun kemangi yang telah diekstrak dapat mengurangi aktivitas spasmodik di otak. Studi lain yang dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa eugenol dalam daun kemangi juga bermanfaat untuk sistem saraf.

13. Mengatasi arthritis
Arthritis adalah penyakit menyakitkan yang sering menyebabkan cacat fisik. Daun kemangi ditemukan mengandung beta-caryophyllene, yang dapat mengatasi nyeri yang efektif. Mereka juga bahan kimia anti-inflamasi membantu menenangkan sensasi terbakar di persendian yang disebabkan oleh arthritis. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa mereka bebas artritis karena penggunaan daun kemangi dalam makanan mereka.

14. Menyehatkan kulit
Manfaat kemangi bagi tubuh selanjutnya dapat memelihara kesehatan kulit Anda. Minyak daun kemangi membantu membersihkan kulit dari dalam. Pembersih kulit yang sangat baik dan sangat cocok untuk mereka yang memiliki kulit berminyak. Ini juga membantu menghilangkan minyak dan kotoran yang menyumbat pori-pori. Buat pasta dari daun kemangi, pasta cendana dan air mawar. Oleskan pasta di wajah Anda dan biarkan selama 20 menit. Sifat anti-inflamasi dan antimikroba yang kuat dari daun kemangi akan membantu mencegah pembentukan jerawat.

15. Kendalikan diabetes
Manfaat daun kemangi baik untuk diabetes. Konsumsi kemangi dapat menghasilkan pelepasan gula yang lambat dalam darah, yang sangat penting bagi penderita diabetes. Ramuan daun kemangi memiliki beban glikemik yang sangat rendah. Minyak esensial terdapat dalam kemangi juga membantu mengurangi kadar trigliserida dan kolesterol, yang merupakan faktor risiko terus-menerus di antara penderita diabetes.

source : doktersehat.com

JENIS-JENIS OBAT YANG ADA DALAM DUNIA FARMASI


Dalam dunia farmasi, ada banyak sekali jenis – jenis dan bentuk obat – obatan yang bisa anda temukan. Masing – masing jenis obat tersebut memiliki fungsi yang berbeda beda satu sama lain. Ketika anda sedang mengalami atau menderita suatu penyakit, otomatis anda pasti pernah memakan atau meminum obat atau bagi anda yang ingin menjaga kesuburan tubuh maka obat herbal menjadi solusinya. Bentuk obat yang biasa anda minum bisa berbentuk kapsul, tablet, cairan ataupun dalam bentuk yang lainnya. Obat – obatan ini sebenarnya bukan hanya bisa dikonsumsi dengan cara dimakan atau diminum, tapi ada juga obat yang tidak boleh dimakan ataupun diminum.
Jenis obat seperti ini biasanya adalah obat luar atau obat yang digunakan untuk mengobati sakit yang berada di luar organ dalam tubuh. Agar pengetahuan anda tentang informasi obat yang berlaku dan beredar di masyarakat semakin bertambah, maka sangat penting bagi anda untuk mengetahui jenis – jenis obat dan bentuk – bentuk obat tersebut. Berikut ini adalah penjelasannya:



JENIS – JENIS OBAT

Banyaknya jenis penyakit yang bermunculan di masyarakat tentu menjadi salah satu faktor penyebab banyaknya jenis – jenis obat yang diciptakan. Obat sengaja diciptakan memang untuk sebuah tujuan, yaitu : pengobatan suatu penyakit. Tingkat bahaya dari setiap penyakit pasti tidak sama. Sehingga untuk melakukan tindakan pengobatannya juga membutuhkan obat yang tepat. Setuju nggak? Misalnya: untuk mengobati luka dalam, anda memerlukan jenis obat yang bisa dimasukkan ke dalam tubuh, sedangkan untuk mengobati luka luar (luka yang terlihat di permukaan), maka anda memerlukan jenis obat yang memang dikhususkan untuk itu.

1. Obat Tablet
Jenis obat tablet ini adalah bahan obat yang dipadatkan tanpa bahan tambahan (murni bahan obat). Obat berbentuk tablet ini pemakaiannya adalah dengan cara dimakan atau diminum. Jenis obat berbentuk tablet ini terbagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
– Tablet Kempa
Jenis obat berbentuk tablet yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Obat berbentuk tablet ini dibuat sesuai dengan bentuk cetakannya dan memiliki ukuran yang sangat bervariasi.
– Tablet Hipodermik
Jenis obat tablet hipodermik ini adalah obat tablet yang mudah larut di dalam air. Proses pelarutannya juga terjadi secara sempurna.
– Tablet Effervescent
Jenis obat tablet effervescent ini memang sengaja dibuat agar mudah larut di dalam air. Penggunaan jenis tablet ini adalah dengan melarutkannya dahulu didalam air sebelum diminum. Tablet Effervescent ini tidak boleh langsung anda telan atau dimakan sebelum dilarutkan dalam air.
– Tablet Kunyah
Obat berbentuk tablet yang satu ini penggunaan dilakukan dengan cara dikunyah. Biasanya, jenis obat tablet seperti ini memiliki rasa yang lebih enak dibandingkan dengan obat – obat yang lainnya, karena pemakaiannya yang harus langsung dimakan atau dikunyah.

2. Obat Berbentuk Serbuk (Pulvis)
Jenis obat ini adalah obat berbentuk serbuk yang merupakan campuran dari bahan kimia atau obat, yang biasanya digunakan untuk pemakaian atau pengobatan luar. Jenis obat yang satu ini memiliki karakteristik homogen dan kering, serta homogenisitasnya dipengaruhi oleh ukuran partikel dan densitasnya atau berat jenisnya. Obat jenis ini juga memiliki derajat kehalusan tertentu.
Obat berbentuk serbuk ini memiliki keuntungan / kelebihan seperti :
– Campuran obat dan bahan obat sesuai kebutuhan
– Dosisnya lebih tepat, lebih stabil dari jenis obat larutan
– Bersifat disolusi atau cepat larut di dalam tubuh
– Tidak memerlukan banyak bahan tambahan

3. Obat Berbentuk Pil
Jenis obat berbentuk pil ini adalah bentuk obat yang berbentuk bundar (bulat) padat kecil yang mengandung bahan atau zat obat. Pemakaian obat ini dilakukan dengan cara dimakan atau diminum. Bobot pil idealnya adalah berkisar antara 100 – 150 mg, biasanya sih bobot rata – ratanya adalah 120 mg, namun karena suatu hal, bobot tersebut sering tidak terpenuhi.

4. Obat Berbentuk Kapsul
Obat jenis kapsul ini terdiri dari bahan obat yang dibungkus dengan bahan padat, yang mudah larut. Bahan pembungkus ini sangat berguna agar obat mudah ditelan, menghindari bau dan rasa yang tidak enak dari obat, serta menghindari kontak langsung dengan sinar matahari. Obat bentuk kapsul ini umumnya berbentuk bulat panjang dengan pangkal dan ujungnya yang tumpul.
Akan tetapi beberapa pabrik membuat obat kapsul dengan bentuk khusus, misal ujungnya lebih runcing atau rata. Kapsul ini juga dapat mengandung zat warna yang aman atau zat warna dari berbagai oksida besi, bahan opak seperti titanium dioksida, bahan pendispersi, bahan pengeras seperti sukrosa dan pengawet. Biasanya bahan ini mengandung antara 10 – 15 % air.

5. Obat berbentuk kaplet
Jenis obat kaplet ini merupakan jenis obat yang bentuknya penggabungan dari bentuk tablet dan kapsul. Kaplet ini tidak memakai pembungkus sebagaimana halnya obat berbentuk tablet pada umumnya, namun bentuk fisiknya menyerupai kapsul.
Selain bentuknya yang lebih menarik, bentuk ini juga berfungsi untuk melindungi obat dari pengaruh kelembapan udara atau untuk melindungi obat dari keasaman lambung. Kaplet pun merupakan obat padat yang dibuat secara kempa cetak sehingga bentuknya menjadi oval seperti kapsul.

6. Obat Berbentuk Larutan
Obat jenis ini adalah obat yang bentuknya berupa larutan, yang dapat larut di dalam air, pemakaian obat jenis ini ada yang diminum dan ada juga untuk obat luar (seperti obat kulit). Jenis obat berbentuk larutan ini memiliki keuntungan, seperti:
– Merupakan campuran homogen
– Dosis mudah diubah – ubah dalam pembuatannya.
– Dapat diberikan dalam bentuk larutan yang encer, sedangkan kapsul dan tablet sulit diencerkan.
– Kerja awal obat lebih cepat karena obat cepat terabsorpsi.
– Mudah diberi pemanis, pengaroma dan warna dan hal ini cocok untuk pemberian obat pada anak-anak.
– Untuk pemakaian luar bentuk larutan mudah digunakan.

7. Obat Berbentuk Suspensi
Obat berbentuk suspensi ini pemakaiannya juga dilarutkan di dalam air. Namun ada bagian yang tidak larut, berupa butiran – butiran, contoh umumnya adalah vegeta.

8. Obat Berbentuk Extract
Obat jenis ini dihasilkan dari proses extraksi dari bahan bahan obat – obatan, baik dari hewan ataupun tumbuhan. Obat berbentuk ekstrak ini merupakan sediaan pekat, yang diperoleh dengan mengekstraksi zat dari simplisia nabati atau simplisia hewani dengan menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi ukuran yang ditetapkan.

9. Obat Berbentuk Salep
Obat ini adalah jenis obat luar, bentuknya berupa semi padat yang bisa dioleskan pada kulit atau selaput lendir. Bahan obat jenis salep ini harus larut dan terdispersi pada bahan dasar salep.

10. Obat Berbentuk Suppositoria
Obat jenis ini merupakan sedian padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra. Padaumumnya jenis obat ini akan meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh.
Penggunaan lokal : memudahkan defekasi serta mengobati gatal, iritasi, dan inflamasi karena hemoroid.
Penggunaan sistemik : aminofilin dan teofilin untuk asma, chlorprozamin untuk anti muntah, chloral hydrat untuk sedatif dan hipnotif, aspirin untuk analgenik antipiretik.

11. Obat Berbentuk Cair Tetes
Obat ini berbentuk cair dengan penggunaan meneteskan ke bagian yang terkena penyakit. Obat ini biasanya digunakan untuk obat dalam, tetes mulut, tetes telinga, tetes hidung dan tetes mata

12. Obat Injeksi (suntik)
Istilah injeksi berarti adalah mendorong sejumlah cairan obat ke dalam tubuh menggunakan jarum suntik. Cara injeksi yang biasa digunakan oleh dokter, perawat ataupun bidan adalah IM(otot atau intramuscullar), IV(pembuluh darah atau intravena), SC(jaringan lemak dibawah kulit atau subcutan) dan ID(lapisan diantara kulit atau intradermal).
Obat jenis ini berbentuk cair (larutan,emulsi atau suspensi) yang disuntikkan ke tubuh penderita, dengan tujuan agar kerja obat lebih cepat dan untuk mengobati penderita yang tidak bisa makan obat melalui mulut.
Jenis obat dan bentuk obat yang sudah dijelaskan di atas tergantung dari kebutuhan dan penyakit yang diderita seseorang. Hal penting yang perlu anda ingat adalah jangan meminum dan memakan obat sembarangan, perhatikan aturan minum dan cara pemakaiannya. Dan yang paling penting harus berdasarkan resep dokter agartidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan.


JENIS OBAT SUPPOSITORIA

A.     Pengertian Suppositoria Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vag...